Friday, November 25, 2016

HARI POHON

HARI POHON SEBAGAI PENGINGAT PENTINGNYA POHON DI MUKA BUMI

 Image result for hari pohon sedunia

Tanggal 21 November diperingati sebagai Hari Pohon Se-dunia. Mungkin sedikit orang yang tahu atau ingat. Tanggal 21 November dipilih sebagai hari pohon sedunia untuk menghormati jasa-jasa J. Sterling Morton. Ia seorang pecinta alam dari Amerika. Ia sangat gigih mengkampanyekan gerakan menanam pohon. Mula-mula alasannya sederhana, ia sangat berharap adanya pohon untuk berteduh, pemecah angin, dan fungsi pohon lainnya. Orang mulai menyetujui ajakan Morton untuk peduli pada pohon. Ramai-ramai muncul opini dan kebijakan untuk menanam dan merawat pohon.
        Hari yang seharusnya mengingatkan kita akan pentingnya pohon di muka bumi.  Menindaklanjuti hari pohon sedunia, Bupati Banyuwangi pada tahun 2013,  Menerbitkan Peraturan Bupati no. 46 tentang Shodaqoh Oksigen yang intinya masyarakat Banyuwangi untuk menanam pohon utamanya trembesi dan Buah-buahan, dengan harapan di Kabupaten Banyuwangi sumber mata air berlimpah, hutan tetap lestari, tidak terjadi  banjir, serta masyarakat sadar akan pentingnya kelestarian hutan yang bermanfaat bagi kehidupannya.
Dampak pemanasan global bagi bumi ini tidak dapat dibiarkan begitu saja, terlebih dengan semakin banyaknya hutan yang gundul akibat penebangan pohon secara liar. Padahal fungsi pohon sangat penting untuk menyerap gas CO2, maupun gas beracun lainnya di udara. Selain itu keberadaan pohon mampu menghasilkan Oksigenatau O2, yang merupakan sumber kehidupan bagi semua makhluk di Bumi.
          Tujuan hari pohon yaitu mengingatkan manusia akan pentingnya pohon bagi kehidupan makhluk hidup lainnya. untuk memerangi pemanasan global, mencegah banjir, tanah longsor, tempat hidup fauna (burung) dan membuat iklim mikro yang baik.
Manfaat Pohon Bagi Manusia
Pentingnya menanam pohon bagi kelangsungan hidup di bumi, diwujudkan dalam bentuk aksi membagi bibit tanaman maupun gerakan menanam pohon, oleh Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan.
Seperti yang kita ketahui hutan berfungsi sebagai penyerap gas CO2 dan penghasil O2, dan penyimpan atau penampung air dalam jumlah besar. Bagaimana jadinya bila hutan ini menjadi rusak, Akibat yang di timbulkan tidaklah sedikit, dan pastinya akan menelan banyak korban jiwa, seperti akan adanya tanah longsor, banjir bandang, dan pastinya dengan jumlah luasan hutan yang tinggal sedikit tidak akan dapat menyerap gas rumah kaca sehingga akibatnya pengaruh Global Warming ini akan terus meluas dimana – mana.
Efek Global Warming jangan di anggap sebelah mata saja, Selama ini kita sudah merasakan imbas dari Global Warming itu sendiri, seperti pergeseran musim yang tidak menentu, kemarau yang berkepanjangan sehingga menyebabkan tanah menjadi tandus, tenggelamnya pulau – pulau kecil, badai atau topan yang terjadi secara tiba – tiba, seperti yang terjadi baru – baru ini di wilayah Asia Tenggara.Angin badai yang mengguncang daerah Laos, Filipina, Vietnam, dan Kamboja ini memakan banyak korban jiwa dan harta benda.  Sudah saatnya kita mulai memikirkan apa yang bisa kita lakukan untuk lingkungan hidup. Jangan sampai kita menjadi korban dari Global Warming berikutnya.
Tanaman trembesi ternyata mampu menyerap karbon dioksida lebih besar dibandingkan dengan pohon yang lain, hal tersebut berdasarkan dengan hasil penelitian  ENDES N DAHLAN Dosen Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor mengatakan bahwa  satu batang pohon trembesi mampu menyerap 28,5 ton karbondioksida setiap tahunnya, penyerapan ini bahkan lebih banyak  dua  kali lipat  dari bambu   yang menyerap  12 ton per tahun, apalagi dengan beringin yang hanya menyerap 500 kg pertahun; sehingga tanaman trembesi yang baik ditanam di jalan raya karena banyak menyedot emisi karbon dioksida.
Disamping itu juga pohon trembesi yang ditanam diatas lahan 1 hektar dapat menghasilkan 0,6ton oksigen(O2) yang mampu memenuhikebutuhan oksigen untuk 1.550 Orang per hari, tanaman trembesi juga unggul dalam menanggulangi banjir, mampu menyimpan air 900 meter kubik air tanah pertahun dan mampu mentransfer 4.000 liter per hari.  Kenapa oksigen itu penting? Karena dalam satu hari kita menghirup oksigen sebanyak 2.880 liter.
Jika diasumsikan dengan harga oksigen murni per tabung kapasitas 1 liter seharga Rp 25 ribu, maka lewat sedekah oksigen bisa dihemat dana Rp 72 juta per hari atau Rp 5 miliar 550 ribu/bulan. Yang juga sama artinya dengan Rp 67 miliar/tahun. “ Dan itu gratis dari Tuhan YME. Maka kalau begitu kita perlu bersyukur atas pemberian Tuhan ini dengan ganti sedekah atau zakat oksigen. Caranya dengan terus menanam dan menghijaukan lingkungan kita.
Bapak Bupati Banyuwangi menang lomba Satu Milyar Pohon (OBIT) tingkat Nasional tahun 2013 yang diberikan oleh Bapak Presiden RI tanggal 28 Nopember 2013 di Kabupaten Karangasem Propinsi Bali dan menang lomba Satu Milyar (OBIT) tingkat Propinsi Jawa Timur tahun 2014 yang diberikan oleh Bapak Gubernur Jawa Timur di Surabaya pada waktu hari Ulang Tahun Propinsi Jawa Timur.
Hal inilah yang seharusnya kita kampanyekan kepada khalayak luas tentang pentingnya menanam dan menjaga kelestarian hutan dan pohon, karena dengan terlestarikannya pohon-pohon dan hutan, akan terjadi keharmonisan dan keseimbangan ekologis yang manfaatnya tentu saja kembali kepada manusia itu sendiri. Selamat, hari pohon sedunia.
 SUMBER





SDN Keroncong Mas Permai memperingati hari pohon sebagai tanda peduli lingkungan.
guru beserta siswa melakukan penanaman pohon berupa pohon buah di beberapa titik di lingkungan sekolah, dilaksanakan pada tanggal 25 November 2016









No comments:

Post a Comment